Holaaaaaa *rusuh
Akhirnya setelah sekian lama, menyapa lagi blog ini. Fuh fuh! (niup debu). Iya, terakhir menyapa blog ini bulan Juni 2014 kan? Dan sekarang udah Januari 2015…so many events happen! And guest what? I have gained bachelor degree now! 😀
Serius, antara rentang waktu Juni 2014 sampai sekarang itu banyaaaak banget hal-hal terjadi. Dari mulai the big thing yaitu skripsi, semester yang hectic banget, patah hati, sampai sekarang si freshgraduate ini udah mau memasuki dunia kerja. Makanya, maklumlah blog ini jarang disapa. Selain karena males nggak ada waktu, rasanya stuck gitu mau nulis apa. Mikirin tugas-tugas aja belum kelar. Boro-boro ngeblog.. 😛
Anyway, tulisan pertama ini tentunya akan cerita tentang skripsi dulu. Ya tau lah ya…skripsi itu pasti penuh suka duka. Dari mulai pengerjaannya, bimbingannya, sampai sidangnya, kelar sidang pun masih revisi pula. Akhirnya dengan membulatkan hati, sekitar awal September lalu aku memutuskan mengambil topik library anxiety. Apakah itu? Jadi meneliti tingkat kecemasan seseorang di perpustakaan. Lho emang di perpus bisa cemas? Cemas mah kalo nggak ada duit . Nah itu pertanyaan yang paling sering dilontarkan orang sewaktu dengar topik yang aku ambil. Padahal ini sering banget dialami orang. Pernah ngerasa bete ke perpus karena pustakawannya galak? Atau ngerasa males karena tiap ke perpus buku yang dicari nggak ada terus? Sering ngerasa bingung nyari buku di perpus? That’s library anxiety 🙂
Oke skip aja ya ke prosesnya. Kurang lebih untuk penulisannya sendiri makan waktu 2,5 bulan. Jangan tanya deh gimana ngerjainnya dengan 22 sks di semester ini….sering begadang dan kerokan! Hehehe. Yang ribet adalah pas turun ke lapangan dan revisi pembimbing pas detik-detik draf mau naik ke penguji. Pembimbing skripsiku orangnya sibuuuuk buanget, dan jujur aja aku merasa kurang dibimbing sebenarnya. Pernah ada suatu momen di mana aku nangis gak abis-abis selama 2 hari karena beliau nggak mau acc draf skripsiku pas mau naik ke penguji. Pengujiku pun sama…sibuknya ampun-ampunan (kasian ya aku 😦 ). Dan yang bikin sakitnya tuh disini *nunjuk kepala* adalah H-2 deadline pengumpulan final draft untuk naik ke sidang…aku disuruh survei ulang karena penguji kurang puas dengan datanya T.T
Singkat cerita, waktu sidang yang ditunggu-tunggu pun tiba. Oh gini ya rasanya sidang….tegangnya seharian, tapi pas udah ngejalanin sidangnya gak berat berat amat kok. Alhamdulillah, sidangku lancar, benar-benar ringan…karena dosen-dosen baik penguji maupun pembimbing rileks banget ngujinya, bahkan ada ketawa-tawanya. Tapi tetap aja….aku kena revisi banyak -___-” Nilaiku? Ya cukup memuaskan lah dengan revisi menggunung gitu bisa dapat nilai segitu. Aku sih teteuuuup bersyukur alhamdulillah 🙂
Dan taraaaa menetas telurnyaaaa! Mahasiswi yang sudah dierami selama 3,5 tahun perkuliahan itu akhirnya menetas juga menjadi seorang sarjana! Alhamdulillah, hari Kamis, tanggal 8 Januari 2015, kebetulan saat itu lagi puasa…menetas lah Sarah Annisa S. Hum. Sarjana Humaniora. Lihat tuh senyumnya….lebar banget. Hehehe.
Bye bye dulu yaaa 🙂
Barakallah Sar, semoga ilmunya manfaat utk umat.. 🙂
alhamdulillah kak…aamin. doa yang sama untuk Kak Eza jugaaa 🙂