Akhir-akhir ini ada saja teman yang menanyakan begini padaku: ‘Apa aja sih yang perlu dipersiapin pas nulis skripsi?’ atau ‘Gimana sih cara mulai nyekripsi?’. Yup, rata-rata yang bertanya itu sudah menyiapkan topik lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian juga sudah ada, tapiiiii bingung mulainya dari mana, ya?
Well, waktu aku memulai nulis skripsi juga pernah ngerasain gitu kok. Dan aku rasa semua mahasiswa yang pernah skripsi pun pernah ngerasain galau ‘how to start this’ 😛 Nah, makanya aku ingin bagi-bagi tips nih untuk mulai pengerjaan skripsi berdasarkan pengalamanku sendiri. Siapa tau bermanfaat buat kamu yang sekarang lagi siap tempur untuk skripsi 🙂
1. Siapkan Bahan Tiruan
Bagi kamu yang biasa nulis ilmiah, misalnya pernah ikut lomba esai, nulis artikel di jurnal ilmiah atau bantuin penelitian dosen, pasti rasanya sudah nggak asing lagi dengan penulisan ilmiah. Nah, gimana dengan kamu yang hampir nggak pernah menulis ilmiah? Boro-boro nulis ilmiah, nulis status updates saja nggak ada yang nge-like. Hehehe. Nggak usah bingung…tiru aja skripsi senior kamu! Lho, nyontek dong? Plagiarisme dong?
Mencontek dengan meniru itu beda ya. Kamu tahu istilah copy the master? Copy the master merupakan teknik belajar melukis para murid zaman Cina kuno dengan meniru lukisan-lukisan hasil karya pelukis yang sudah jago. Dengan terus-menerus meniru, akhirnya para murid yang masih amatir itu pun lama-kelamaan bisa melukis ‘beneran’ dan jadi sejago para master sebelumnya. Kamu bisa pilih salah satu skripsi senior kamu yang kamu anggap paling bagus dan cocok gaya bahasanya untuk penelitian kamu. Tiru di sini maksudnya bukan setiap detil kata-katanya kamu ikutin, tapi kamu cari padanan kata lain yang sesuai sama gaya bahasa kamu. At least, kamu bisa ubah susunan kalimatnya. Contohnya gini:
Skripsi senior kamu:
Mengacu pada latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti merasa perlu adanya tinjauan mendalam yang mengangkat tentang pengelolaan arsip elektronik di PT ZZZ
Kamu bisa tulis, make it simple:
Mengacu pada latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengangkat tinjauan secara spesifik mengenai pengelolaan arsip elektronik di PT XYZ.
Gampang, kan? Lama-lama setelah kamu sering meniru, kamu bakal bisa mengetik skripsi secara lancar dengan gaya bahasamu sendiri.
2. Siapkan Bahan Bacaan
Kalau ini sih jelas perlu banget ya karena tentunya akan kamu tulis di Daftar Pustaka dan akan dilihat detail oleh dosen kamu. How far you learn about this topic. Setiap kampus atau jurusan punya standar tertentu mengenai berapa minimal bahan bacaan yang harus kamu gunakan untuk penulisan skripsi. So, kamu mesti tahu betul peraturannya. Inget, bahan bacaan itu nggak cuma yang kamu kutip aja kalimatnya. Misalnya kamu membaca suatu penelitian tertentu dengan metode yang sama banget dengan metode yang kamu gunakan dan penelitian tersebut banyak meng-influence penelitian skripsi kamu…bisa kok kamu masukkan juga sebagai daftar pustaka. Untuk mengumpulkan bahan bacaan di masa sekarang tentunya sudah nggak sulit. Apalagi dengan adanya internet. But wait, jangan hanya mengandalkan Google. Kamu bisa ke perpustakaan kampus kamu atau minjem buku-buku bacaan milik senior kamu yang pernah meneliti topik serupa atau menggunakan metodologi yang sama. Mungkin lain kali aku akan share ya di sini sumber apa saja yang bisa kamu gunakan untuk penulisan skripsi.
3. Tetapkan Timeline
Buat timeline pengerjaan skripsi kamu. Misal, minggu ini kamu harus sudah mengerjakan Bab 1, minggu depan harus sudah mulai Bab 2…dan seterusnya. Tentunya kita paham dong ya, namanya jadwal dibuat ya untuk dipatuhi dan bikin kamu jadi lebih disiplin. Hindari dulu deh main-main nggak jelas, nonton film, dan kurang-kurangin main handphone. Ingat-ingat terus timeline yang sudah kamu buat, kalau perlu tempel besar-besar di kamar atau di tempat mana saja yang gampang kamu temui. Namun, jangan terlalu saklek juga sama timeline yang kamu buat. Ada kalanya kamu mungkin harus meng-update timeline kamu jika ternyata nggak berjalan sesuai rencana. Misalnya target kamu menyelesaikan Bab 2 yang semula hanya 2 minggu terpaksa molor jadi 3 minggu karena kamu kesulitan mendapatkan bahan bacaan. Its okay. Skripsimu kan’ tanggung jawab kamu sendiri, jadi kamu-lah yang menentukan waktu pengerjaannya. Sebagai catatan, sesuaikan juga ya dengan deadline yang ditentukan dosen pembimbing.
4. Ramuan Khusus
Maksudnya jampi-jampi Mbah Dukun gitu ya biar cepet lulus? Hehehe…enggak, kok. Ramuan khusus di sini maksudnya adalah hal-hal yang mendorong kamu paling produktif dalam mengerjakan tugas. Sudah bertahun-tahun jadi mahasiswa (aduuuh bertahun-tahun kesannyaaa), pastinya kamu sudah paham dong ritme diri kamu yang paling oke dalam mengerjakan tugas seperti apa selama ini. Misalnya ada yang merasa paling oke ngerjain tugas pas tengah malam, ada yang sambil menyeruput kopi (ini sih aku banget), atau ada jugayang paling konsentrasi kalau sambil mendengarkan musik. Its up to you! Yang paling tahu kondisi kamu kan’ ya kamu sendiri. Jadi sebisa mungkin siapkan ‘ramuan khusus’ ini setiap kali kamu mulai mengerjakan skripsi.
Bahan tiruan sudah, bahan bacaan juga sudah, timeline dan ramuan khusus pun sudah siap. Terus… apalagi dong? Ya kerjain atuuuh! Tutup artikel ini, matiin koneksi internet, dan segeralah mempersiapkan hal-hal di atas. Demi skripsi yang lebih baik. Demi menuju masa depan gemilang (eh ini kok mirip-mirip slogan bimbel :D). Go! Go! Go!