FAQ tentang Ilmu Perpustakaan

Mengingat banyaknya pertanyaan masuk mengenai Ilmu Perpustakaan baik melalui comment ataupun email, juga tingginya jumlah visit per hari ke posting-ku yang ini, maka aku ingin membuat posting lanjutan nih yang menjawab berbagai pertanyaan yang paling sering ditanyakan (Frequently Asked Question) teman-teman, terutama adek-adek imut yang baru lulus SMA, hehehe, tentang jurusan ini. Semoga semakin memberi pencerahan ya 🙂

Anak IPA bisa nggak sih masuk jurusan Ilmu Perpustakaan?

Bisa kok. Banyak teman-teman kuliahku dulu asalnya dari jurusan IPA sewaktu SMA. Setahuku, ini waktu tahunku dulu lho ya 2011, jika melalui tes tulis (SNMPTN tulis), kamu harus memilih jalur IPC untuk bisa membidik jurusan IPA dan IPS. Nggak tahu ya gimana mekanismenya sekarang gimana. Tapi umumnya di semua jurusan di perguruan tinggi, anak IPA bisa ‘nyebrang’ ke rumpun IPS ketika kuliah. Jadi siap-siap ya anak IPS pun harus bersaing juga dengan anak IPA. Hehehe. Dont worry, aku juga anak IPS kok 😀

 

Kak, mau info dong tentang penerimaan JIP UI tahun ini?

Nah ini yang nanya gini biasanya anak SMA kudet nih alias kurang update. Hehehe. Jadi gini, tujuanku posting tentang jurusanku hanyalah untuk memberikan insight tentang Ilmu Perpustakaan, yang notabene masih langka di Indonesia. Supaya teman-teman yang tertarik dengan nama jurusan ini nggak blind banget gitu lho mau ngapain disana. Oke, cuma sebatas itu. Jadi untuk info penerimaan aku jelas nggak tahu-menahu. Apalagi tiap tahun sistemnya berubah-ubah terus kan 😛 Dulu sih jamanku (haduh tua banget kesannya), cuma ada 3 jalur untuk masuk Ilmu Perpustakaan UI: SNMPTN Undangan dan SNMPTN Tulis (untuk program reguler), dan SIMAK UI (untuk program paralel). Konon sekarang sudah ada jalur Undangan untuk program paralel di UI. Yah pokoknya perkembangan kayak gitu seperti jadwal penerimaan, tes masuk, passing grade, dan sejenisnya aku udah lama nggak ngikutin. Lagipula aku sudah lulus juga setahun yang lalu. Hehehe. Better kamu tanya ke guru BK atau kepoin terus situs resmi SNMPTN dan penerimaan UI. Okay? 😉

 

Berapa sih standar gaji lulusan Ilmu Perpustakaan?

Menurutku, gaji standar fresh graduate S1 semua jurusan yang benar-benar nol pengalaman rata-rata sama ya: antara UMR (saat ini UMR sekitar 2,8 juta) sampai dengan 4 jutaan. Buka-bukaan nih, pertama kali aku kerja sebagai document admin, gajiku baru 3,6. Gak jauh beda dengan teman-teman sekampus yang lulusan Hukum, Akuntansi, FISIP, Psiko, dll. Bahkan segitu termasuk yang cukup dihargai untuk fresh grad. Kemudian seiring berjalannya waktu, juga dengan semakin berkembangnya pengalaman, skill dan performance,  alhamdulillah penghasilanku terus mengalami peningkatan sampai sekarang (ya ada deeeh hehe). Jadi, jangan underestimate dulu dengan jurusan yang kita tekuni. Rezeki itu sudah diukur Allah masing-masing untuk makhlukNya, dan nggak akan tertukar (emangnya putri yang tertukar?hehehe). Memang sih ada beberapa lulusan jurusan tertentu yang gajinya ‘ngeri-ngeri’ seperti lulusan Teknik misalnya yang bekerja sebagai engineer. Tapi itu pun disesuaikan dengan beban kerjanya yang gila-gilaan. Kebetulan aku punya teman yang kerja sebagai engineer  di perusahaan minyak dan konstruksi, mereka bercerita jam kerja mereka yang wow banget: 4 minggu kerja tanpa libur, dari jam 6 pagi sampai jam 11 malam, dengan 2 minggu libur. Jauh dari keluarga, eksplorasi di tengah hutan atau laut, dan resiko kecelakaan dan keamanan yang tinggi. Jadi ya sesuai lah ya dengan ganjaran penghasilannya. Hohoho.

 

Masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan mesti jago hitung-hitungan nggak sih?

Ini pertanyaan pasti dilontarkan oleh teman-teman yang alergi sama Matematika. Hehehe. Seingatku, satu-satunya matkul di JIP yang ada hitung-hitungannya hanya di Manajemen Perpustakaan. Itu juga hanya untuk menghitung budget perpustakaan. Berapa sih perpustakaan mau spend dana untuk belanja koleksi per bulan? Berapa sih anggaran untuk operasional perpustakaan? Gitu doang tuh. Tapi teteuup, logika musti jalan. Karena akan ketemu sama pengindeksan menggunakan angka-angka. Ibaratnya gini: kamu pergi ke supermarket mau beli daging, nah tentu kamu akan pergi ke bagian frozen food. Iseng-iseng nih kamu lihatin label produk daging semua diawali kode produksi 1000. Misal daging ayam kodenya 1100, daging sapi 1200, daging olahan 1300, dst. Naaah kayak gitu cara kerja sederhana pengindeksan. Ini yang paling dasar lho ya. Jadi bisa kebayang ya kamu akan menghadapai ratusan bahkan ribuan indeks untuk mengelompokkan buku dan dokumen. Hehehe

 

Masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan mesti jago IT nggak sih?

Jujur aja ya, waktu SMA aku agak alergi sama pelajaran IT. Abisnya suka nggak jelas gitu sih. Iya kan…hehehe. Eh nggak tahunya masuk Ilmu Perpustakaan banyak ketemu IT. Tapi tenaaang, diajarin kok dari awal. Dari dasar banget. Gimana bikin database, website, dsb. Tapi ilmu IT di Ilmu Perpustakaan bisa dibilang masih basic, hanya untuk mendukung pekerjaan kita nantinya sebagai pustakawan ataupun document controller. Asal logika kita jalan, mudah diikuti kok step by step. Jadi ya nggak se-njelimet anak Ilmu Komputer beneran. Hehehe.

 

Masuk jurusan Ilmu Perpustakaan mesti bisa Bahasa Inggris nggak sih?

Sejak dulu sampai sekarang, dari mulai istilah globalisasi populer di buku IPS anak SD sampai sekarang lagi jaman MEA-MEA an (hehehe), teteuuup saya ya yang namanya Bahasa Inggris itu penting. Di segala bidang. Apalagi kalau kuliah di UI, buku diktat kuliahnya kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris. Belum lagi kalau harus cari materi dari jurnal ilmiah luar negeri. So, improve terus ya Bahasa Inggris-mu 🙂

 

Di Ilmu Perpustakaan UI ada peminatan nggak sih?

Sampai saat ini sih setahuku engga. Di perguruan tinggi lainnya mungkin ada ya. Eorang temanku pernah cerita tuh di PTN lain (aku lupa namanya hehe), peminatan JIP dibagi jadi dua: perpustakaan dan arsip. Karena kedua subjek tsb walau agak mirip, tapi beda penerapannya dalam praktik. Gituuu.

 

Kak, menurut kakak aku bisa keterima di JIP UI nggak?

Walah kalau pertanyaan satu ini langsung bikin aku ngakak. Dan gak cuma sekali lho ada yang nanya gini ke aku. Hahaha. Aku bukan dukun ya adek-adek 😀 Jadi mending kalian banyak-banyakin saja berdoa, shalat tahajud, dengan ikhtiar belajar yang giat tentunya 🙂

 

Okay, sekian dulu yaa. Good luck! 🙂