Singapore hari keempat sekaligus last daaaay in SG!
Pada hari itu gue dan Jeane berangkat agak pagi dari hostel, sekitar jam 8, karena itinerary kita memang agak padat dan mengejar jam 2 siang sudah harus sampai di bandara Changi (penerbangan ke Jakarta jam 17.10). Sebenarnya ada 3 tempat yang akan kita kunjungi: Haji Lane, Arab Street dan Marina Sands Skypark. Tapi karena di Arab Street kita belanja dan kulineran, maka seperti yang udah gue tulis sebelumnya, posting tentang Arab Street akan gue gabung dengan ulasan Chinatown dan Bugis Street.
Masjid Sultan
Masjid Sultan adalah masjid pertama yang dibangun di Singapore oleh seorang imigran muslim asal India. Cerita lengkapnya googling aja ya. Hehehe. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga emnjadi tempat wisata yang cukup sering dikunjungi. Yaa macam Masjid Biru Turki atau Masjid Kubah Mas Depok lah. Lokasinya di Arab Street, dekeeet banget sama hostel tempat gue nginep. Cuma beda satu blok lah. Di sekitar masjid terdapat pertokoan (pusatnya oleh-oleh) dan restoran-restoran (kebanyakan resto masakan Malaysia, Indonesia, India, Arab dan Turki). Di siang hari, sekitar masjid ini dipadati turis yang mau beli oleh oleh dan juga mengunjungi masjid. Eh masa dong pas gue kesana ada pasangan yang habis melangsungkan akad nikah dan foto foto depan masjid… #eaaa hahaha
Sayangnya gue cuma sempat lewat aja depan masjid mengingat itinerary kita masih cukup padat, gue lagi gak solat dan Jeane yang nonmuslim gak gitu tertarik untuk masuk ke dalam. Di malam hari, anehnya restoran sekitar masjid ada yang buka bar alias menyediakan minuman keras dan dipadati bule-bule yang nongkrong sambil asik karaoke. Too diversity or too permissive, huh?
Haji Lane
Haji Lane adalah nama sebuah jalan yang dekat banget dengan hostel kita. Cuma beda 2 blok lah. Di jalan ini terdapat pertokoan beroperasi siang hari dan malam harinya berubah menjadi bar-bar yang cukup hingar bingar dan dipadati turis asing. Haji Lane ini terkenal karena dekorasi toko-toko dan bar nya yang unik dan instagrammable banget. Apalagi Haji Lane baru rame pas malam, di siang hari cukup sepi, jadi kondusif untuk sesi pemotretan. Kayak yang gue dan Jeane lakukan. Hehehe
Marina Sands Skypark
Sekitar jam setengah 10, gue dan Jeane udah sampai di MRT Bugis menuju stasiun Bayfront. Untuk menuju Marina Sands Skypark, kita masuk dulu ke dalam Marina Bay hotel karena…Marina Sands Skypark itu terletak di balkon berbentuk kapal di paling atas Marina Bay hotel itu looooh. Wooow. Legend banget kan. Di balkon berbentuk kapal itu juga ada kolam renang yang disebut sebut infinity pool, kolam renang yang berbatasan dengan langit. Sayangnya restricted cuma untuk tamu hotelnya. Ya kita mah apa atuh..cukup di Skypark nya aja. Hehehe.
Kita ke MSS menggunakan tiket masuk yang sudah kita beli kemarin di Mbak Darling dengan harga 22SGD (sekitar 3-5SGD lebih murah daripada di counter MSS). Gimana bisa mendapatkan tiket MSS lebih murah? Cek tulisan gue sebelumnya disini. Pas masuk, kita pasti langsung melewati tempat foto studio, ujungnya nanti dicetak dengan latar citylight Singapore malam hari dan bisa dimiliki dengan bayar 50SGD. Yaaa macam naik roller coaster di dufan ajalaah.

Untuk mencapai MSS, kita naik elevator ke lantai 56 (Ooh ternyata ‘cuma’ 56 lantai. Gue kira lebih dari 100 lantai. Hoho). Tapi nih ya, lagi lagi gue selalu dibuat amaze dengan kecepatan elevator dan eskalator di Singapore. Kalo kata orang Sunda: EPEKTIP! Di mall, bandara, MRT juga gitu. Udah cepet banget kayak gitu aja masih pada lari-lari lho sampai yang berdiri diam aja harus berdiri di sisi kiri eskalator, memberi ruang untuk orang yang sambil jalan di eskalator. Balik lagi ke lift di Marina Bay, untuk mencapai Marina Sands Skypark, liftnya eksklusif, alias gak transit transit di lantai lain. Cuma ada 2 tombol ke lantai dasar dan lantai 56. Kecepatannya gak sampe 60 detik, sama kayak gue naik lift ke lantai kantor gue yang ‘cuma’ di lantai 19 Prudent Kokas. *prok prok*
Sampai di MSS, gue dan Jeane pun langsung ber wow-wow. Keren banget! Dari atas sini, keliatan pemandangan seluruh Singapore!

Asli yaaa disini panas bangeeeet! Si Jeane sampe pake payung tuh takut item. Kayaknya emang lebih cucok kesini pas malem deh, selain adem, bisa lihat citylights juga dari atas. Tapi gapapa deh, gue juga seneng nih bisa ngambil jepretan-jepretan keren. Sebenernya MSS ini cuma berupa dek yang gak terlalu luas, tapi recommended banget lah buat para professional photo hunter. Buat yang takut ketinggian, gue gak menyarankan kesini, soalnya transparan banget langsung melihat ke bawah (dibatasi kaca). Pas lagi ngambil gambar-gambar di atas, gue sempet mikir, “Ini udah keliatan seluruh Singapore…Marina Bay nya mana ya?” . Eh laaaah, kan gue lagi berdiri di atas Marina Bay! Hahaha.
Maksa senyum padahal nahan panas.

Daaan selesailah semua cerita destinasi wisata gue di Singapore! Puas? Definitely! So, which blessing you would deny, Sar? Bisa liburan, jalan jalan keluar negeri…huaaaa nikmat yang juga luar biasa di antara nikmat luar biasa lainnya yang gak terhitung. Alhamdulillah, bersyukur yuk sebanyak-banyaknya 😀
Mudah mudahan bisa sharing liburan lainnya yang lebih seru dan amazing yaaah 🙂
wah bagus banget ya pemandangan dari atas sana, bisa lihat seluruhnya, kereen tp ya yang takut ketinggian ngeri juga ya lama2 di atas,hehe
Hehehe iya mbak kereeen. Kapan-kapan ke Singapore cobain Mbak kesini 🙂
Foto-foto jalan-jalan ke Singapore nya cantik-cantik semua mbak. Fotonya bening jadi keindahan kotanya terwakili. Saya paling suka yang diambil dari atas MSS itu. Cantik
Makasih Mbak @eviindrawanto , iya saya juga suka tuh foto-foo pas di MSS. Lebih cantik lagi kalau diambilnya pas malam, jadi citylights. Hehehe
Whoaaa, suka banget mural di dinding Haji Lane!
Keren banget ya mbak! 😍
Iya, my favorite, too! Oh ini mural ya namanya? Gue kira tadinya grafiti. Hehehe *buta design*
Errr, Mbak. Ini kamu travelling sejati banget sih, Mbak. Traveling sejati abisssssss :3 hihi keeceee selaluuu 😀