La Tansa Project: Sebuah Catatan Kecil

Halo, Assalamualaikum! πŸ™‚

Sebenarnya udah lamaaaaa banget pingin saya tulis tentang ini. Tapi, selalu terhalang karena…ya, karena hal inilah yang bikin saya selalu sibuk. Hal ini apa sih? Ini adalah tentang La Tansa Project πŸ™‚

Barangkali sebagian pembaca (yang berteman juga dengan saya di Instagram) ada yang sudah tahu bahwa saya memiliki usaha bernama La Tansa Project, vendor yang melayani jasa dan sewa dekorasi backdrop untuk hajatan skala kecil seperti acara lamaran, akad nikah sederhana, aqiqah, ulang tahun, khitan, dll. Seperti apa bentuk produknya? Bisa dilihat di gambar-gambar di bawah ini ya, atau klik Instagram @latansa_project

Usaha ini dijalankan sendiri oleh saya sebagai owner, yang punya ide desain, mengatur keuangan, promosi, melayani chat dari client, sampai eksekutor alias kuli dekor. Khusus ketika mendekor, saya dibantu oleh satu orang driver. Yes, its just a small business as my side job in weekend πŸ™‚

Dalam post kali ini, saya akan sharing mengenai La Tansa Project sekaligus tips bagi teman-teman yang ingin mendirikan usaha sendiri.

Awal Berdiri

Back to Umroh 2017, saya ingat saya berdoa juga begini: berikanlah saya jalan untuk membuka usaha yang menguntungkan hingga jutaan rupiah. Hehehe. Yah namanya udah sampai depan Ka’bah, doa mah jangan tanggung tanggung dong. Kasarnya, minta aja semua sampai terkesan kemaruk dan gak tahu diri hahaha. Kan’ mintanya sama Yang Maha Kaya πŸ™‚ #Tips1: Sebelum memulai berdoa dulu, minta petunjuk

Tidak lama, di bulan Ramadhan di tahun yang sama, saya terpikir ide untuk membuka usaha ini. Dari mana bisa terpikir dekorasi backdrop, mungkin tidak perlu saya ceritakan ya. Yang jelas, setiap kondangan saya memang paling suka memperhatikan dekorasinya, termasuk juga interior suatu ruangan. Selain itu, saya memang termasuk suka bereksperimen membuat benda-benda DIY gitu. So, bisnis ini adalah seperti mengerjakan hobi yang dibayar πŸ˜€ #Tips2: Pilih jenis usaha yang kita memang sukai dan bisa enjoy mengerjakannya

Sebelum mempersiapkan, saya melakukan riset pasar kecil-kecilan berapa range harga sewa backdrop di pasaran. Ternyata, saat itu harga sewa backdrop rata-rata 1 juta ke atas. Menurut saya, harga tersebut cukup mahal untuk masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan pengguna Instagram yang ingin eksis kan gak cuma orang menegah ke atas toh? Hehehe. Mungkin karena saya dulu bekerja sebagai sales analyst, hahaha…saya mencium adanya demand yang menjanjikan di bidang ini. Disitulah saya membidik peluang πŸ™‚ Saran dari saya, jika usaha baru berdiri sebaiknya kejar dulu volume order, jangan dulu kejar besarnya margin atau keuntungan dari tiap order. Jika market udah terbentuk, lama kelamaan margin juga akan semakin besar kook. #Tips3: tentukan produk dan segmentasi pasar. Jangan pernah buka usaha tanpa strategi.

Dengan modal awal 5 juta rupiah, saya pun memesan bahan-bahan yang dibutuhkan (dari mulai backdrop palet kayu sampai printilan daun plastik, paper flower, artificial flower, dsb). Ohya, saya juga membuat konsep usaha, browsing sana sini ide desain (mostly dari Instagram dan Pinterest) dan membuat pricelist. Kebetulan saat itu libur lebaran dan saya ambil cuti tambahan untuk belajar mendekor secara otodidak. Hasilnya kemudian saya posting di akun instagram baru yang saya buat, @latansa_project . Awalnya desain yang sangat sederhana seperti di bawah ini πŸ˜€ #Tips4: Segera action, jangan kelamaan ditunda dan banyak excuse πŸ™‚

30 Juni 2017 adalah event pertama La Tansa Project yaitu mendekorasi backdrop untuk acara pengajian dan siraman di Hotel Grantage, BSD. Huaaa, deg degan rasanya. Saya mendekor bersama Mama pada H-1 acara, dan itu adalah pertama kalinya saya bawa mobil masuk tol tanpa dibimbing hahaha. Setelah dekorasi siap pun saya masih kepikiran karena backdrop ditempatkan di lantai atas hotel yang berbentuk sky lounge yang beratap…dan malam itu juga hujan deras turun X.X. Semalaman saya berdoa agar backdrop nggak kenapa-kenapa, takut mengecewakan client.

Event pertama, 30 Juni 2017

Suka Duka

Mungkin saja jasa atau produk kita kurang maksimal, tapi jangan sampai bikin kecewa. Kalaupun terlanjur mengecewakan berusahalah untuk memperbaiki dengan pemberian kompensasi seperti next order dikasih diskon, pengembalian uang sebagian, dll. Percaya deh, excellent service itu akan membekas bagi pelanggan dan bahkan dipromosikan dari mulut ke mulut. Saya sering mendapat repeat order seperti waktu lamaran pakai La Tansa, kemudian pas resepsi pakai La Tansa lagi untuk photobooth. Dan banyak juga client yang menggunakan La Tansa karena rekomendasi teman atau saudara yang pernah pakai. #Tips4 ini klise, but it works..semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk pelanggan

Namun, meskipun kita ingin memberikan yang terbaik, jangan juga memaksakan diri melebihi kemampuan kita. Sekalipun client merayu minta upgrade atau diskon ini itu. Please dont. Penyakitnya orang sales, terkadang suka overpromise, alias menjanjikan banyak. Akibatnya, client jadi set high expectation, makin runyam kalau si client adalah tipe perfeksionis…ketika kita nggak mampu memenuhi satu hal kecil dari yang kita janjikan, langsung jadi bahan omelan. Hehehe. #Tips5 hindari overpromise, boleh tonjolkan kelebihan produk tapi jangan terlalu berlebihan dan nggak sesuai kenyataan

Alhamdulillah, setelah event pertama La Tansa Project banjir order. Dari yang tadinya saya nyetir sendiri, mau nggak mau hire driver untuk bantuin. Dari yang semula melayani 1 hari 1 acara jadi sampai 1 hari 2-3 acara dan Sabtu Minggu setiap weekend selalu FULL BOOKED, bahkan sampai beberapa bulan setelahnya. Dari followers Instagram hanya puluhan, ratusan hingga sekarang sudah 1800an dan kini sudah melayani lebih dari 190 event. Nggak nyangka, dalam waktu hanya beberapa bulan saja, La Tansa jadi vendor incaran para capeng yang sedang mempersiapkan lamaran atau client dengan keperluan lainnya. Hehehe.#Tips6 Selalu ukur milestone (capaian) kita udah sampai mana

Saya bersyukur banget, Allah selalu memberikan kelimpahan rezeki yang tak diduga duga. Saya nggak bisa menyebutkan secara rinci omzet dari La Tansa Project, tetapi saya bisa cerita bahwa usaha ini impactful membantu saya mewujudkan beberapa target seperti renovasi rumah orang tua jadi 2 lantai, melunasi cicilan mobil Toyota Agya saat itu dan ganti mobil jadi Nissan Evalia bekas (supaya muat banyak barang dekor), plus masih tersisa tabungan untuk menikah someday. Hal-hal yang mungkin tidak akan cukup jika hanya mengandalkan gaji karyawan swasta. Semoga ini tidak dipandang sebagai riya ya, karena ketika kita sharing tentang entrepreneurship, tentu pembaca ingin tahu seperti apa capaian dan real result dari usaha tsb bagi si wirausahawan kan? πŸ™‚ #Tips7 La Tansa = Jangan Lupa. Jangan lupa bersyukur, jangan lupa sedekah! πŸ™‚

 

Tetapi, dalam menjalankan usaha tentu tidak terlepas dari duka. Bohong banget kalau ada orang yang mengatakan bisnis bisa mulus-mulus saja. Pernah ngerasain hampir gagal dekor karena telat. Sebetulnya tidak telat, tapi ada bahan yang tertinggal dan itulah yang makan waktu sehingga akhirnya backdrop siap betul-betul mepet acara. Pernah ngalamin backdrop rubuh kena angin, client marah-marah, dikhianati partner usaha, diomelin keluarga client, driver tiba-tiba resign, foto dicuri akun vendor lain, terpaksa nginep di tol semalaman demi agar tidak telat, harus rela beberapa kali pulang pagi, kurangnya waktu istirahat karena weekend dipakai kerja juga, sampai kejadian pribadi yang sempat bikin benar-benar sedih dan suffering dalam mendekor, daaaaaan masih banyak lika-liku yang menempa saya jadi struggle #Tips8 Jalankan usaha dengan tabah. Karena nggak ada usaha yang cuma enak-enaknya aja. Be strong, be struggle, be survive!

 

 

Di bulan Desember 2017, setelah saya melihat dalam dua bulan sebelumnya keuntungan bersih dari La Tansa sudah melebihi gaji saya di kantor, saya memutuskan resign. Sebenarnya keputusan resign itu tidak semata-mata saya ingin jadi full entrepreneur, tapi karena ada plan besar lain. Sayangnya, that plan didn’t work out, dan saya terlalu desperate untuk hanya sibuk menjalankan La Tansa. Yang jelas bukan masalah ekonomi yang membuat saya kembali bekerja pada Februari 2018. #Tips9 Jika mau resign, lakukan hal tsb ketika hasil dari usaha kita sudah setara atau melebihi salary kita.

Oya, ketika tidak bekerja kantoran, saya tetap sibuk di rumah. Jadi, jangan kira jika kita keluar dari perusahaan dan memutuskan wirausaha kemudian kita bisa ongkang ongkang kaki. Justru yang terjadi adalah sebagian besar waktu kita untuk fokus mengembangkan usaha. Jika di kantor kita diperintah bos, ketika wirausaha pun secara nggak langsung kita ‘diperintah’ pelanggan. Jadi jelas salah, kalau motivasi menjadi entrepreneur cuma supaya bisa hidup ‘suka-suka gue’. #Tips10 Wirausaha bukan artinya kerja santai dan gak ada beban.

April 2018, La Tansa Project berinovasi dengan design yang lebih premium dari sebelumnya. Follower instagram La Tansa dari awal tentu bisa melihat perbedaan tsb, Tentunya, ini berefek pada kenaikan harga. Namun, meski harga naik, harus dibarengi juga dengan peningkatan kualitas πŸ™‚ Harapan saya, dengan harga naik, volume order bisa dikurangi (capek juga yaah Ceu) tetapi tetap menghasilkan keuntungan yang sama. Less effort, earn more. #Tips11 Teruslah berinovasi dan upgrade

Nah, begitulah perjalanan La Tansa Project sejauh ini. Bagaimana ke depannya , saya sendiri tidak terlalu ambisius dan lebih go with the flow. Bukan berarti nggak punya visi, tapi masih ada target-target lain yang juga sedang saya kejar selain mengembangkan La Tansa. Bagi teman-teman yang mau membuka usaha, saya cuma bisa bilang: semangat, jangan menyerah. Sebelum La Tansa, saya sempat beberapa kali bisnis dan semuanya rugi kok. Anggap saja kegagalan adalah ongkos belajar kita πŸ˜€

Satu lagi,saya berterima kasih sebesar besarnya banyak pada semua client dan followers La Tansa Project. Tanpa kalian, La Tansa hanyalah remah rengginang disiram kuah soto.Hahaha.

Sekali lagi, semangat!

8 thoughts on “La Tansa Project: Sebuah Catatan Kecil

  1. Keren banget kak, bener banget, kalo cuma sekedar angan tapi ga di lakukan, ya cuma ada di khayalan aja. Good luck buat La Tansa dan kak Sarah πŸ™‚

      1. Halo kak annisa, inspiring bgt kak aku baru baca juga ini. kebetulan aku sama temen2 jg baru mau mulai projek kaya gini. awal mula nya itu kakak langsung beli backdrop nya atau sewa sih kak baru di sewain ke klien ?

  2. Halo kak annisa, inspiring bgt kak aku baru baca juga ini. kebetulan aku sama temen2 jg baru mau mulai projek kaya gini. awal mula nya itu kakak langsung beli backdrop nya atau sewa sih kak baru di sewain ke klien ?

  3. thank you kak annisa, so inspiring…
    aku suka ceritanya, aku pengen memulai usaha itu, tapi takut nentuin budget ke merekanya…
    dan ga jadi2. denger cerita kakak jadi pengen ngikut langkah awal kakak
    sekali lagi, terimakasih untuk cerita yang sangat inspiratifnya

  4. halo kak inspiring sekali. kak boleh share terkait kebutuhan awal untuk bikin usaha dekor gitu berapa sih dan apa aja yang dibutuhkan. sangat berharap sekali kakak bisa sharing terkait ini

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s