Gimana? Judulnya udah cukup bikin kaget belum? Hehehe 😀
Sebelumnya, sebagai disclaimer, tulisan ini saya buat pada 26 Desember 2018 sebagai draft dalam WordPress. Mengapa tidak langsung dipublikasikan? Karena saya dan calon lebih cenderung untuk menyembunyikan prosesi lamaran sampai mendekati hari H. Bahkan hubungan kami pun nggak pernah dishare ke media sosial, hanya keluarga dan teman-teman yang benar-benar dekat yang tahu. 🙂
Alhamdulillah, prosesi lamaran pada Minggu pagi, 23 Desember 2018 berlangsung lancar. Diselenggarakan secara sederhana, semi formal namun tetap akrab kekeluargaan. Acara hanya dihadiri keluarga dan tetangga dekat yang jika ditotal sekitar 50 orang, gabungan dari keluarga saya dan si Mas….Mas siapa nih? Mas Adik Apriliyadi 🙂 Gimana cerita kita sampai bisa ‘jadi’? Saya ceritakan dalam posting terpisah ya *kayak ada yang baca aja hahaha* . Dalam post ini, saya akan menceritakan A-Z acara lamaran saja. By the way, this will gonna be a long post ya….jadi saya sudah buat poin-poin agar lebih enak dibaca.
Konsumsi dan Dekorasi
Karena jumlah yang cukup banyak dan rumah saya yang gak terlalu luas, akhirnya didirikanlah tenda kecil di depan teras rumah. Tenda all in white sesuai keinginan saya sudah terpasang sejak Jumat, tampak elegan di tengah cuaca yang mendung-mendung cerah. Bersyukur, tidak sampai hujan dan terasa adem saja. Oh ya, saya menyewa tenda, kursi dan peralatan makan di tetangga saya yang punya usaha salon dan biasa menyewakan untuk wedding di lingkungan rumah: Ceu Popon.
Persiapan keluarga saya sendiri cukup heboh, karena kami tidak menggunakan catering alias masak sendiri. Sehari sebelumnya, Mama dibantu dengan Tante, Uwak, Nenek, Tetangga dan kerabat memasak makanan yang akan disajikan model prasmanan. Menu yang disajikan–siapa tahu bisa jadi referensi–yaitu:
- Nasi putih (tentunya!)
- Ketan kuning + serundeng
- Rendang Daging
- Sop Manten Solo (konon Mama hasil googling)
- Bakso udang lada hitam (murni kreasi Mama yang ternyata pada suka)
- Kentang sambal
- Ayam Goreng
- Kerupuk Udang dan Emping
- Buah-buahan: pisang, semangka, jeruk
- Kue-kue: risol, klepon, onde, unti, bolu, dll (gak hapal). Sebagian kue saya pesan ke Ween, sahabat saya yang ibunya memang sering menerima pesanan. Kue kleponnya enyaaaak!
- Puding coklat dengan fla
- Air mineral
Sementara itu saya dan sisanya, sibuk mendekor ruangan dari mulai dekorasi backdrop, dekorasi tangga, hiasan di dinding ruang tamu dan pagar, penataan kursi, meja konsumsi hingga welcome sign di depan pagar. Sebagai owner nya La Tansa Project (@latansa_project), tentunya ingin semua detail serba maksimal dong ya. Hehehe.
Untuk backdrop, saya menggunakan dinding daun yang sebenarnya sudah umum tapi tetap everlasting dipadu dengan bohemian macrame yang sedang in. Macrame ini properti La Tansa yang spesial saya gunakan perdana. Tahu nggak? Acara lamaran saya sendiri adalah event La Tansa yang ke-224 sejak didirikan Juni 2017. Setelah ratusan purnama, eh, ratusan event…akhirnya untuk acara sendiri ya. Fabiayyi ala’i rabbikumaa tukadzdzibaan 🙂


Make Up dan Busana
Beberapa hari sebelum lamaran, wajah saya yang bertipe sensitif ini sempat iritasi. Panik dong ya. Alhamdulillah, gak berapa lama sembuh dengan terus menggunakan madu hutan asli untuk cuci muka dan Innisfree Aloe Vera Shooting Gel (highly recommended!)
Pada hari H, saya sudah mulai bersiap siap sejak jam setengah 7 pagi. Adapun urusan make up saya, ditangani saya sendiri. Sebenarnya, saya nggak terlalu pede karena sehari-hari pun make up saya super natural. Jadi, demi hasil yang paripurna…ceilah…sebelumnya saya sempat latihan make up sekali dan sering-sering nonton tutorial make up. Hasilnya? Not bad lah ya…berikut perbandingan make up sehari-hari vs make up lamaran.

List make up yang digunakan :
- Softlens Verca Dubai 3 Color Grey beli di Eyelovin via Tokopedia. Recommended! Selama hampir seharian, mata saya tidak terasa perih atau gatal bahkan serasa nggak pakai softlens. Mungkin karena kadar airnya cukup tinggi 55%.
- Primer: Innisfree Aloe Vera Shooting Gel
- Concealer: The SAEM Cover Perfection Tip Concealer. Juara! Lingkaran hitam di bawah mata saya bisa tertutup sempurna.
- Foundation: Maybelline Fit Me (warna Porcelain). Goood…mayan banget kok.
- Maskara: Maybelline Hypercurl Volume Express
- Pensil alis: Wardah (warna coklat)
- Eyeliner: yang hitam di garis atas mata menggunakan Wardah Eyexpert dan yang putih di garis mata yang bawah pakai Wardah White Eyeliner
- Bedak: L’Oreal Infallible Pro Mate Powder
- Eyeshadow: Wardah
- Lipstick: campuran Maybelline (pink) dan NYX Lingerie (coklat)
Untuk busana, saya dan Mas Adik kompak mengenakan batik pasangan dari Sri Ratu (instagram: @sriratu.id). Karena Mas Adik ingin batiknya biru, maka saya menyesuaikan warna kebaya abu-abu muda dari Sri Ratu juga. Sayangnya rok batik saya meskipun muat pas, tapi dibuat span banget jadi agak susah dipakai jalan.
Seserahan
Ada 2 cara penyampaian seserahan yaitu saat akad nikah dan sebelu hari pernikahan (pada acara lamaran atau acara khusus seserahan dalam adat daerah tertentu). Kami sepakat seserahan diantarkan pada acara lamaran. Alasannya agar lebih simpel saja pada hari H pernikahan, tidak lagi repot membawa seserahan. Seserahan biasanya berisi kebutuhan head to toe calon pengantin wanita namun ada juga yang menambahkan makanan, buah-buahan kebutuhan rumah tangga seperti sprei tempat tidur sampai perabotan lemari dan meja rias.
list seserahan
Seserahan yang kami beli dari tabungan berdua adalah seserahan untuk saya berupa kebutuhan seperti: Quran, make up, pakaian, skin care, alat mandi, pakaian dalam, mukena, sepatu, tas, dll kemudian keluarga Mas Adik menambahkan makanan berupa kue-kue dan buah-buahan. Untuk seserahan yang dihias dalam kotak, kami membelinya semua lewat online, memanfaatkan promo road to Harbolnas 11-11. Lumayan banget lho, kami ‘cuma’ habis sekitar 2 juta untuk 6 kotak seserahan.
Seserahan untuk saya dihias dengan cantiknya oleh Mama saya sendiri yang memang mengelola sister business dari La Tansa Project yaitu La Tansa Seserahan (ig: @latansa_seserahan). Kalau kamu mau kotak seserahanmu dihias secantik ini dengan harga yang sangat terjangkau (70,000 saja per kotak!), bisa hubungi @latansa_seserahan ya *promosi hehehe
Dari keluarga saya juga ada seserahan balasan berupa kue-kue dan 1 kotak kebutuhan Mas Adik berupa: baju koko, parfum (ini sih Mas Adik yang beli sendiri waktu ke SG hehe), dompet, dan handuk. Seserahan balasan ini opsional ya tergantung preferensi keluarga tiap orang.
Cincin



Acara
Tibalah acara yang dinanti-nanti. Tegang? Tentunya. Sebelum acara, saya sudah membuat susunan acara. Jadi, konsep lamaran kami awalnya didahului acara formal, kemudian acara bebas makan-makan. Namun meskipun acara sudah diatur sedemikian rapi, tentu saja ada penyesuaian mendadak di hari H yang sedikit keluar dari susunan acara. Gak apa-apaaa, itu wajar banget kok.
Pengalaman saya, janjian mulai acara jam 10, namun Mas Adik dan rombongan baru tiba jam 10.30 karena sempat nyasar malah terus ke Stasiun Bojong Gede. Sampai keluarga terheran-heran, bisa-bisanya Mas Adik masih salah jalan padahal sudah beberapa kali ke rumah (maklum, baru 4 bulan dekat sudah lamaran hehehe).
Acara dibuka oleh MC yaitu Alvin Prasetyadi atau yang kami panggil Bang Alvin, teman Mas Adik dan rupanya juga pernah satu organisasi denganku dulu di kampus. Seperti biasa, acara didahului dengan doa dan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Mas Adik (bacanya tegang abis! hehehe). Kemudian sambutan dan pertanyaan dari pihak perempuan tentang maksud dan tujuan pihak laki-laki berkunjung. Perwakilan dari pihak Mas Adik yaitu Pakde-nya menerangkan maksud untuk melamar.

Mas Adik tilawah lihat Quran di handphone.
Sesuai script, saya sengaja ‘disembunyikan’ dulu di lantai atas untuk kemudian dipanggil turun setelah pihak laki-laki mengatakan ingin melamar. Yaaa macam adegan lamaran Raisa dan Hamish gitu deeeh. Hehehe.

Mas Adik meminang secara langsung
Setelah saya ikut bergabung, Mas Adik pun mengutarakan pinangan langsung pada saya dan saya menjawabnya. Terima gak yaaa hehehe *geuleuh. Karena sudah diterima (yaiyalah!), acara dilanjutkan dengan tukar cincin. Mama saya memakaikan cincin ke Mas Adik, begitu juga sebaliknya. Penyerahan seserahan juga dilakukan secara simbolis. Kemudian, acara formal pun ditutup dengan doa bersama. Bagi kalian yang ingin menyusun juga acara lamaran, silahkan download susunan acara disini ya.
Setelah acara formal selesai adalah acara bebas yang diisi dengan foto-foto-foto dan makan-makan sambil mengobrol agar lebih akrab. Orang tua dan keluarga saya memang baru pertama kalinya ini bertemu orang tua dan keluarga Mas Adik. Pendekatan yang singkat memang menuju pernikahan, namun insya Allah kami berdua merasa sudah sejiwa dan mantap menuju halal. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam 🙂
wow. congratulation ! you deserve for it….
bgaus artikelnya