Pengalaman Mendapatkan Unconditional LoA dari Lancaster University

Dikarenakan saya sedang berproses untuk mendapatkan beasiswa S2 pemerintah Inggris, saya mendaftar ke Lancaster University dengan jurusan yang saya pilih adalah Digital Business, Innovation & Management yang termasuk dalam Lancaster University Management School (LUMS).

Bagaimana cara saya memilih kampus sebenarnya tidak terlalu rumit. Pertama, memiliki jurusan yang saya minati. Saya juga biasanya (dan memang seharusnya) riset terlebih dahulu mata kuliah apa saja yang akan diajarkan jurusan tsb, silabusnya, akreditasi, dsb. Kedua, apakah saya dapat memenuhi entry requirement yang ditetapkan program studi tsb. Apalagi karena jurusan yang saya inginkan (Business & Management field) tidak linear dengan S1 (Ilmu Perpustakaan), maka saya harus lapang dada jika di persyaratan tercantum ‘must hold a bachelor degree in relevant field’. Ketiga, tidak dipungkiri, peringkat kampus masih jadi pertimbangan sebagian besar orang, termasuk saya. Logikanya, jangan sampai kita jauh-jauh memperjuangkan kuliah di negeri orang, berkorban waktu dan tenaga, namun mendapatkan pendidikan yang kualitasnya ‘kurang’ dari universitas dalam negeri. Biasanya saya pakai patokan dari peringkat kampus saya S1 (UI) yang menduduki peringkat sekitar 290-an di QS World Ranking. Jika peringkat di atas UI, oh okelah saya coba hehehe. Keempat, lokasi dimana kampus itu berada. Apakah biaya hidupnya tinggi di sana? Apakah ramah terhadap Muslim? Apakah ramah terhadap anak karena saya bawa anak juga? Bagaimana tingkat kejahatannya? Dsb. Namun keempat pertimbangan ini sifatnya subjektif ya, tidak bisa sama bagi setiap orang.

Saya pertama kali apply Lancaster di awal November setelah proses aplikasi beasiswa rampung dan di-submit, kemudian butuh waktu sekitar 1 bulan bagi saya untuk mendapatkan keputusan diterima. Patut diingat, setiap program studi berbeda waktu keputusannya, contohnya ada teman yang saya kenal dari grup beasiswa mengatakan hanya butuh waktu 1 minggu untuk mendapatkan LoA dari jurusan lain di Lancaster. Pahami juga bahwa setiap program studi meminta persyaratan yang berbeda. Ada yang butuh CV, ada yang tidak. Ada yang butuh personal statement/letter of motivation, ada juga yang hanya butuh CV.

Saya berasumsi bahwa jika Anda berminat melanjutkan pendidikan di luar negeri, artinya Anda memiliki kemampuan literasi yang baik sehingga saya tidak perlu lagi menjelaskan cara mendaftar Lancaster secara online ya. So, saya akan berbagi di sini hal yang tidak semua orang mahir mengerjakannya (saya pun masih belajar), yaitu menulis Statement of Purpose.

Menurut saya pribadi, Statement of Purpose sama saja dengan Personal Statement atau Motivation Letter  atau Letter of Motivation (lho? dibalik doang hehe). Namun bisa jadi berbeda bagi universitas yang kamu tuju maka sekali lagi, pahamilah baik-baik persyaratan yang diminta dan informasi apa saja yang diinginkan pihak kampus dalam esai kamu. Jika kurang jelas, jangan segan-segan untuk bertanya ke kontak Admission Office. Rata-rata biasanya cepat membalas email, kok.

Tips Menulis Esai untuk Universitas Luar Negeri

Karena saat ini posisi saya belum menempuh perkuliahan di luar negeri, maka tips berikut dapat dibilang bukanlah tips dari seorang expert, hanya sependek pengalaman saya mendaftar di beberapa universitas.

  • Jangan plagiat. Saya tahu menulis itu sulit jika tidak melihat contoh, tapi jangan keterusan juga lihat contohnya! Hehehe. Maksudnya ‘keterusan’, kita malah jadi copy paste mentah-mentah contoh tulisan di blog ini internet tanpa mengedit. Saya tidak tahu apakah pihak kampus menggunakan semacam tool untuk mendeteksi plagiarisme, namun saya rasa sih harusnya sudah. Karena itu agar tidak terdeteksi plagiat, coba lakukan paraphrase, yaitu Kamu menulis satu kalimat yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Ini pun saya lakukan pada contoh motlet milik orang lain. Contohnya begini, saya ‘mencontek’ kata-kata motlet milik Hadha Afrisal dalam blog-nya: ‘The main reason that encourages me to apply for MSc programme in Electrical Engineering with specialisation in Robotics and Mechatronics at the University of Twente is that a wide opportunity given by this programme to acquire strong research experiences. I am sure that there is no better preparation for a future researcher than by actually doing research.‘ lalu saya paraphrase jadi: ‘The key reason that motivates me to apply for MSc in Digital Business, Innovation and Management at Lancaster University is that a comprehensive course with wide opportunities given by the programme to acquire practical business experience. I believe that there is no better preparation for a businessman than by actually doing a business project.’
  • Melamar lebih awal. Ini sekedar bocoran dari beberapa grup beasiswa hunter di Telegram bahwa apply lebih awal memiliki kesempatan lebih besar diterima di kampus karena konon pihak kampus pun mengejar keterisian bangku. Asalkan kamu memenuhi persyaratan teknis seperti nilai IELTS, GPA, GRE/GMAT (jika ada), background S1, dsb, meski motlet kamu tidak terlalu brilian, maka kemungkinan kamu bisa diterima jika apply lebih awal. Silahkan mengecek timeline pendaftaran di masing-masing program studi. Namun sekali lagi, ini tidak mutlak benar adanya ya.
  • Tulis rencana karier yang achievable, dan tekankan kamu ingin kembali ke negerimu sendiri untuk mengabdi. Saya pernah membaca tips ini di suatu tempat dan terbukti ampuh saya gunakan hehehe.
  • Banyak membaca pengalaman orang yang sebelumnya sudah berhasil menembus program studi tsb. Biasanya banyak kok di Quora (versi English) yang membagikan trik menulis motlet  untuk jurusan tertentu.

Contoh Statement of Purpose Saya

Di Lancaster University, mereka menyebutnya Statement of Purpose. Dan inilah esai yang saya tulis sewaktu mendaftar di MSc Digital Business, Innovation and Management.

Dear Sir/Madam,

I am writing this letter to express my deep interest in applying for the MSc in Digital Business, Innovation and Management at Lancaster University. I decide to apply for this programme as I believe that the programme will help me achieve my career aspirations to found an online freelance agency.

I have a bachelor’s degree in Library and Information Science from one of the most prestigious universities in my country, the University of Indonesia with merit (GPA: 3.68/4.00). However, like many college graduates who land jobs outside their majors, I began my professional career as a Sales Support Associate in Zomato Indonesia with responsibility in managing sales administration. Then, I moved to another company, Fonterra Indonesia, as a Sales and Performance Analyst who was responsible for analysing sales data and providing monthly sales targets. My last experience on formal employment was at Ninja Express Indonesia as Pricing Analyst who was responsible for analysing price trends as well as commercial deals. When I was working there, I started freelancing on Upwork.com as a side job, which turned out I enjoyed it more and led my decision to resign from the office in order to become my ‘full-time’ freelancer up till now.

As an online freelancer, I assist many clients abroad, including UK clients, to conduct market research, create business analyses and design corporate materials such as business plans and pitch decks. This experience eventually drew my attention to the potency of freelance sector as part of the digital business which has been growing in this last decade. So, after immersing myself in the workforce for a while, I decide it is the right time for me to create work opportunities for others in the sector I’m most capable in: freelancing service, where I plan to found a freelance agency to improve freelancers’ skills in my hometown and channel them to the international market. Therefore, I would like to prepare myself better in knowledge and skills through a master programme in your institution before starting this digital business.

The key reason that motivates me to apply for MSc in Digital Business, Innovation and Management at Lancaster University is that a comprehensive course with wide opportunities given by the programme to acquire practical business experience. I believe that there is no better preparation for a businessman than by actually doing a business project. The LUMS with its student projects that connect with a range of global and national brands and local enterprises, will be a great incubator for me succeeding in my MSc study. Additionally, I am also interested to have an internship in The Work Foundation, which already published many articles related to the online freelance sector and digital gig economy, and I hope to be involved in its research programme area on remote and hybrid working. As an initial step to my career plan, I am strongly motivated to propose a dissertation topic to research online freelancer statistics in my hometown, Indonesia, that will be useful to map this sector’s potencies among other digital business platforms.

Studying at Lancaster University as an international student destination, with its vibrant learning atmosphere and extensive links to companies and research institutions, I wish to expand my insight and networks for my future career. With many reputable and well-known scientists as professors in Lancaster University, I will certainly gain expert knowledge at the forefront of discovery. Above all, the experience, competence, and capability that I obtain during my proposed study at Lancaster University will benefit me greatly in achieving my career plan to deliver significant contributions to the Digital Business sector and bring meaningful impact to society.

Thank you for your time in considering my application. Please feel free to contact me if you need further information.

Mendapat Unconditional Letter of Acceptance (LoA)

Saya rasa sudah banyak lah ya yang mengerti perbedaan antara Unconditional dan Conditional LoA. Namun jujur saja saya baru tahu ada nama lain dari Unconditional LoA ketika saya diberi keputusannya. Unconditional LoA = Unconditional Offer = Firm Offer = Full Offer. Jadi jangan senang campur bingung ya pas menerima email dengan subjek ini. Hehehe.

Namun Lancaster University mengharuskan saya menyetorkan deposit untuk ‘mengamankan tempat’, alias bahasa gampangnya kayak di SD ada daftar ulang gitu. Hahaha. Karena saya masih proses seleksi beasiswa, belum tentu dapat, saya pun menanyakan hal ini ke pihak admisi kampus.

Alhamdulillah, deposit fee tidak perlu harus dibayarkan segera. Bagaimana rasanya diterima? Cukup senang, tapi tidak terlalu senang juga karena belum pasti dapat beasiswa. But at least, ada suatu kampus di Inggris yang masuk 150 besar dunia dan 20 besar se-UK yang menganggap saya pantas untuk belajar di sana Seperti kata teman Erin yang menjadi awardee Stuned 2018 lalu, mendapat Unconditional Offer menambah semangat dan kepercayaan diri dalam perjuangan mencari beasiswa S2.  “Jadi koleksi aja dulu LoA-nya! Hahaha”


Good luck!

Baca juga: Pengalaman Mendapatkan Unconditional LoA dari University College Dublin

2 thoughts on “Pengalaman Mendapatkan Unconditional LoA dari Lancaster University

Leave a comment